BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tatanan al-Qur’an banyak sekali gambaran-gambaran Allah yang menunjukan tanda-tanda kebesaran-Nya.
Seluruh dari aspek kehidupan ada dalam al-Qur’an yang kesemuaannya diatur secara global dan kesmeuannya itu memilki tafsiran yang menakjubkan. Banyak para ulama yang bisa
menafsirkan isi daripada kandungan al-Qur’an yang mana tafsiran –tafsiran dari mereka
berbeda-beda, ada diantara meeka yang menafsikan secara panjang lebar besaerta
contohnya dan ada pula yang hanya menafsirkan sedikit saja dan ada pula yang
membuat hadis-hadisnya serta ayat-ayat lain yang berkenaan dengan penafsiran suatu ayat.
Al-Qur’an berisikan aqidah, ibadahh, aturan dan
hukum-hukum, cerita kaum terdahulu, sekarang dan akan datang, dan janji sebrta
ancaman-ancaman dari Allah SWT. Dalam hal ini kaitannya dengan makalah yang kami
sajikan yaitu berhubungan dengan cerita serta pelajaran-pelajaran bagi orang yang berfikir dan mendengarkan
nasehat-nasehat daripada tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
Pembahasan dalam karya (makalah) ini menafsirkan surah
ar-Rum ayat 20-25 yang mana ayat tersebut membahas tentang daripada sebahagian
tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang
kesemuannya m
menjadi bahan
renungan (pelajaran) bagi
ornag-orang yang berilmu dan berakal.
BAB II
PEMBAHASAN
QUR’AN SURAT AR-RUUM AYAT 20-25
1.
Firman Allah Surah Ar-Ruum Ayat 20-21
ô`ÏBur
ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè?
¢OèO
!#sÎ) OçFRr&
Öt±o0 crçųtFZs?
ÇËÉÈ ô`ÏBur
ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør&
(#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøs9Î)
@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨uq¨B ºpyJômuur 4
¨bÎ)
Îû y7Ï9ºs ;M»tUy
5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt ÇËÊÈ
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari
tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. 21. dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum:
20-21).
A. Penjelasan dan Tafsiranya
Allah
ta’ala berfirman ومن أيته dan diantara tanda-tanda kekuasaannya,
yang menunjukkan keagungan-Nya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan bapak kalian, Adam dari tanah, أن خلقكم من تراب “Dialah yang menciftakan kalian dari tanah” .
Imam Ahmad meriwayatkan dari
Abu Musa, Bahwa Rasulullah SAW bersabda
:
(إن الله خلق أدم من قبضة قبضها من جميع
الأرض فجاء بنو آدم على قدر الأرض جاء منهم الأبيض و الأحمر والأسواد وبين ذلك
والخبيث والطيب والسهل والحزن وبين ذلك.)
Artinya
: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam dari satu genggaman yang
digenggamnya dari seluruh bumi. Lalu datanglah anak-anak Adam sesuai dengan
bumi, ada yang putih, merahm hitam, dan ada diantara yang demikian. Ada pula
yang jahat, baik, senang, dan yang berduka serta ada diantara yang demikian.[1]
(kedudukan
Hadis ini shahih hasan)
Pangkal ayat ini menyatakan,
yaitu : setengah daripada tanda-tanda kebesaran Allah adalah “ yang berarti
bahwa hanya setenga daripadanya saja,
karena banyak lagi yang lain, yang bila engkau pergunakan akalmu niscaya akan
bertemu” bahwa Dia jadikan kamu daripada
tanah” disini kita disuruh memikirkan salah satu
dari berbagai aneka ragam tanda
kebesaran dan kekuasaan-Nya.[2]
ثم إذا أنتم بشر (Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak
“Asal kalian adalah dari tanah, kemudian dari air yang hina (many), lalu
dibentuk menjadi segumpal darah, kemudian segumpal daging, lalu menjadi
tulang-tulang yang berbentuk manusia, kemudian Allah membalut tulang-tulang itu
dengan daging dan meniupkan ruh kedalam tubuhnya. Lalu ia dapat mendengar dan
melihat. Kamudian, dia keluar dari perut ibunya sebagai anak kecil yang lemah
kekuatan dan daya geraknya.[3]
Kemudiam, semakin panjang umurnya maka senakin
sempurna pula kekuatan dan daya geraknya, sehingga menjadi seperti kondisi
sekarang ini mampu membangun kota-kota dan benteng-benteng pertahanan,
melakukan perjalanan ke berbagai pelosok bumi, mengarungi samudera,
mengelilingi berbagai banua dan menghimpun berbagai harta. Ia pun memiliki
pemikiran, pendalaman, kejelian, pendapat, ilmu dan wawasan tentang
perkara-perkara dunia dan akhirat sesuai dengan kemampuan nya masing-masing.
Maha Suci Rabb yang memberikan kekuasaan kepada mereka, memperjalankan mengatur
dan mendistribusikan mereka dalam berbagai jenis kehidupan dan usaha serta
terjadinya berbagai tingkatan di kalangan mereka dalam bidang ilmu, pemikiran,
kebaikan dan keburukan kekayaan dan kemiskinan serta kebahagiaan dan
kecelakaan.[4]untuk
itu, dia berfirman:
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& Nä3s)n=s{ `ÏiB 5>#tè? ¢OèO !#sÎ) OçFRr& Öt±o0 crçųtFZs?
Artinya: Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
تنتشرون – (yang berkembang biak ) di muka bumi sesudah
kalian diciptakan dari tanah, tibatiba
kalian menjadi manusia yang
berkembang biak di bumi. Allu bertasarruf untuk mencapai tujuan-tujuan kalian beraneka ragam
dan padanya kalian melakukan perjalanan-perjelanan yang jauh. Kalian bekerja dan memeras
keringat untuk mencari rezki kalian
dari limpahan karunia dan nikmat-Nya
yang berlimpah.[5]
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»t#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9
ô`ÏiB
öNä3Å¡àÿRr&
%[`ºurør&
Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, yaitu dia menciptakan untuk kalian wanita-wanita yang akan
menjadi istri kalian dari jenis kalian sendiri. لتسكنوا إليها supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
هو الذى خلقكم من نفس واحدة وجعل منها
زوجها ليسكن إليها dialah yang menciptakanmu
dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa
tenang kepadanya. (QS. Al-A‘araf: 189). Yaitu, Hawa yang diciptakan Allah dari
tulang rusuk bagian kiri Adam.[6]
Ada sebua
riwayat , yang tersebut didalam
hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan lain-lain bahwa tatkala Nabi
Adam As itu sedang tidur nyenyak seorang
diri di dlam sorga , dicabut Tuhanlah satu
diantara tulang rusuknya sebelah
kiri, lalu dijelmakan menjadi seorang manusia
itu akan menjadi temannya, tetapi
diciptakan dia sebagai timbalan
dari Adam. Terutama dalam hal kelamin, yaitu
pada Adam diberi kelaki-lakian
dan pada istri yang diambil dari
bahagian badan Adam itu diciptakan tanda kepeermpuanan. Lalu keduanya dikawinkan.[7]
Dalam
ayat ini
mditafsirkan dnegan dua jalan, yang
pertama seperti yan disebutkan diatas bahwa insan pertama di muka bumi
ini adalah manusia yang bernama Adam. Dan Siti Hawa adalah
sti yang diciptakan Allah dari
bagian rusuk badan Adam sendiri. Seperti halnya riwayat di atas, akan tetapi
dalam penafsiran yang kedua ini
tidak mengatakan bahwa istri-istri
itu diciptakan dari bagian
pasanganya sendiri. Dalam tafsir
Al-Azhar dijelaskan.
Adapun keturunan nabi Adam, anak-anak, cucu-cucu dan
cicit Nbai Adam yang tela beretebaran d
seluruh permukaan bumi ini, tidaklah seornag juga lagi yang istrinya diambilkan Tuhan dari bahagian badannya. Di dalam surah 32, as-Sajadah ayat 7 dan 8 jelas sekali bahwa yang djadikan
langsung dari tanah hanya Adam( ayat 7). Adapun keturunan adam
diciptakan dari sari pati air yang
lemah, yaitu mani (ayat 8).
Maka yang
diper “kamu” oleh Tuhan di ayat
22 dengan ucapan “Dia ciptakan untuk
kamu” dari dirimu sendiri akan istri-istri. Sebagai cucu adam pada
seluruh manusia, bahwa manusia itu
sebagai manusia, sebagai cucu adam pada hakikatnya adalah satu. Ayat 1
dari 4 surah 4 an-Nisa’ telah menjelaskan bahwa penciptaan mnausia itu
ialah dari nafsin waahidatin, yaitu dari
diri yang satu, manusia namanya. Dari manusia yang satu
itu juga bukan diambilkan dari
tepat lain, dijadikan akan istri-istrinya.
Sesuai dengan hadis Nabi SAW:
“Dari Annas Bin Malik (semoga rahmat Allah tercurah kepadanya),
dari Nabi s.a.w. bahwa beliau bersabda: “sesungguhnya
Alla telah mewakilkan dalam hal rahim seorang malaikat. Dia berkata :” Ya
Tuhan, apakah akan di jadikan nuthfah”
“Ya Tuhan! Apakah akan diteruskan menjadi ‘Alaqah?” Ya Tuhan apakh diteruskan menjadi Mudhgah?”
maka bilamanaAllah telah menghendaki menciptakannya (jadi anak), berkata
pulalah malaikat itu : “Ya Tuhan !
apakah jadi orang celaka atau akan jadi
orang bahagia? Apakah akan jadi laki-laki atau perempuan? Maka bagaimana
rezekinya? Maka bagaimana ajalnya? Maka ditulislah demikian itu ketika dia masih dalam perut ibunya.”
Hadis ini menambah meberi penjelasan
bagi kita bahwa manusia itu adalah satu jenisnya dari jenis-jenis
itu yang satu itu jga, bukan dari yang lain yang ditentukan Allah menjadi perempuan karena dia akan dipasang kan kelak
dengan laki-laki, karena Allah berfirman dalam suat An-Naba, 78:8, yaitu :
وخلقناكم أزواجا
Seandainya Allah swt menjadikan
seluruh anak Adam laki-laki dan menjadikan wanita dari jenis yang lainnya,
seperti dari bangsa jin atau jenis hewan, niscaya perasaan kasih sayang di
antara mereka dan di antara berbagai pasangan tidak akan tercpai, bahkan akan
terjadi suatu ketidaksenangan seandainya pasangan-pasangan itu berbeda jenis.[9]
Maka dipertemukan oleh Allah “jodoh”
diantara kedua belah pihak si jantan dan si betina, untuk menlanjutkan
tugas berkembang biak di muka
bumi; agar tentramlah kamu kepadanya.”
Artinya akan gelisahla hidup kalau hanya
seornag diri karena kesepian, terpencil tidak berteman. Lalu si lkai-laki mencari-cari si perempuan sampai dapat dan si
perempuan menunggu-nungu si
laki-laki samapi datang. Maka hidup pun dipadukanlah
jadi satu. Karena hanya dnegan perpaduan jadi satu itulah akan dapat
langsung pembiakan manusia. “ Dan Dia jadikan antara kamu cinta dan kaisn
sayang.”[10]
Ayat lain yang mempunyai makna semisal ialah firman-Nya :
* uqèd Ï%©!$# Nä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur @yèy_ur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry z`ä3ó¡uÏ9 $pkös9Î) (
Artinya : “ Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan
dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. (Q.S.
al-‘Araf .7:189).
Kemudian ayat ini di tutup dengan : إن
فى ذلك لآيت لقوم يتفكرون
Sesungguhnya di dalam hal-0hal yang telah
lalu, yaitu penciptaan kalian dari tanah, diciptakan-Nya istri-istri kalian dari kalian, dan dilestarikannya rasa cinta dan
kasih saying, terdapat pelajaran bagi
aorang yang memikirkan seluk beluk semua kejadian itu yang didasari oleh hikmah-hikamah dan maslahat-maslahat. Maka
semua itu tidaklah diciptakan secara sia-sia, akan tetapi diciptakan untuk berbagai tujuan. Hal ini perlu di
pikirkan oleh setiap
orang yang berakal dan bijaksana
supaya ia dapat mencapai pengetahuan mengenainya secara hakiki.[11]
Sesungguhnya
penciptaan oleh Allah tersebut mengandung bukti terang atas keesaan-Nya dalam
ketuhanan dan menunjukan kesempurnaan kekuasaan Allah bagi orang
yang berfikir serta mrenungi tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk tersebut.[12]
2.
Firman Allah Ayat 22-23
`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r& ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä /ä3ãB$uZtB È@ø©9$$Î/ Í$pk¨]9$#ur Nä.ät!$tóÏGö/$#ur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 cÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 cqãèyJó¡o ÇËÌÈ
Artinya : ”Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan
usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
A. Penjelasan dan Tafsiran
Ayat 22:
`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r&
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu”. Maksudnya dengan
bahasa yang berlainan, ada yang
berbahasa Arab dana da yang berbahasa ‘Ajam serta berbagai bahasa lainnya,
padahal kalian berasal dari seornag
lelaki dan seorang perempuan, yaitu nabi
Adam dan Siti Hawa. إن فى ذلك لأيت
(sesungghunya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda0
yan menunjukan kekuasaan Allah swt. للعالمين bagi orang yang mengetahui) yaitu orang yang berakal dan berilmu. Dapat dibicaca
lilalamina dan lilalamiina.[13]
Setengah dari
tanda kekuasaan Allah yang jelas dan keagungan serta kesempurnaan
kemuliaan-Nya adalah Dia menciptakan
berlapis-lapis langit yang begitu luas
dengan arsitektur yang menakjubkan serta penaungannya diats bumi tanpa tiang.
Selain itu, Allah telah menciptakan bumi dan membentangkannya serta
menjadikannya sebagai temapt tidur dan
teapy mencari rezeki untuk makhluk.
Lalu Allah
berkata “ Dan berlainan-lainan (nya) lisan-lisanmu, “ yaitu
bahasa0bahasa kalian. Ada yang berbahasa
Arab, ada yang berbahasaTartar, bahasa Rum. Perancis, Barbar, Habsyi, Hindi,
‘Ajam, Armenia, Kurdi dan bahasa-bahsa lain, di mana tidak ada yang
mengajarkannya kecuali Allah SWT.
“
Dan berlain-lain pula warna kulit kalian) diantara kalian ada yang berkulit
putih dan ada pula yag hitam dan
lainsebagainya. Dan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah menciptakan baerbagai
warna kulit manusia berbeda-beda. Seluruh
penduduk bumi bahkan pendudukk dunia sejak diciptaknnya Adam hingga hari kiamat,
semuanya memilki dua mata, dua alis, hidung dan dua buah pelifis. Satu dan dua pipi serta satu dengan
yang lainya tidak memilki kesamaan, bahkan dibedakan dengan jalannya, sikapnya
atau pemibicaraannya, baik nytaa maupun
tersembunyi yan hnaya dapat terlihat jika melalui perenungan. Dan setiap wajah diantara mereka memilki bentuk dan susunan
pada dirinya sendiri yag tidak sama dengan
yang lainya. Seandainya mereka dibutuhkan orang yang membedakan
setiap salah satu
di antara mereka dnegan yang lainnya. [14]
Para hli ilmu pengetahuan zaman
sekarng mengamati adanya perbedaan
bahasa warna kulit serta sifat kejiwaan itu. Tapi sayang
mereka tak menghubungkannya dengan kekuasaaan Allah SWT. Dan dengan
tanda-tanda kebesaran-Nya. Mereka mengkaji kenyataan itu secaa mendalam,
tapi mereka tidak mengagungkan pencipta dan pengendalinya,baik
mengenai segala yang lahir dan segala
yang bathin (tersembunyi). Hal itu adala hkarena kebanyakan mansuia tidak
mengetahui, seperti firman Allah :
يعلمون
ظاهرا من الحيوة الدنيا
Artinya
: Mereka hanya mengetahui yang lahirnya (saja) dari kehidupan dunia.
Rahasia kejadian langit dan bumi, peredaan bahasa dan
warna kuit serta sifat-sifat kejiwaan manusia itu tidak akan dketahu, kecuali leh orang-orang
yang mempunyai ilmu
pengagtahuan. Karma itulah ayat
ini ditutup dengan
إن فى ذلك لآيت
للعالمين
Sesunmgguhnya
pad ahal-hal yan telah disebutkan tadi terkandung bukti-bukti yang jelas bagi
orang-orang yangberlmu, yaitu mereka yang
memikirkan tentang makhuluk
ciptaan-Nya.tida sekali-kali menciptakan
makhluk-Nya secara Cuma-Cuma. Tetapi Dia
menciptakannya untuk tujuan ikmat yang
mendalam, yan terkandung di
dalamnya pelajaran bagi orang
yang menggunakan akal pikirannya.[15]
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä /ä3ãB$uZtB È@ø©9$$Î/ Í$pk¨]9$#ur Nä.ät!$tóÏGö/$#ur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 cÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 cqãèyJó¡o ÇËÌÈ
ومن أيته منامكم بالليل
والنهار (dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah tidu kalian di
waktu malam dan siang hari) dnegan
kehendak-Nya sebagai waktu istirahat
buat kalian – وإبتغاؤكم (dan usaha kalian) di siang
hari – من
فضله (mencari sebahagian dari rejeki karunia-Nya)
mencari rezeki dan penghidupan berkat kehendak-Nya – إن فى ذلك لآيات لقوم يسمعون
(sesungguhnya pada yang demikian
itu benar- benar terdapat tanda-tada bagi kaum yang
medengarkan) dengan pendengaran yang
dibarengi pemikiran dan mengambil
pelajaran.[16]
Penjelasan
Ayat ini masih
membicarakan tentang tanda-tanda
kekuasaan Allah, alam semesta hubungannya dnegan keadaan manusia,
pengertian siang dan malam, serta
tidurnya mansuia di malam hari dan bangunnya mencari ezki
di siang hari manusa tidur di
malam har agar badannya endapatkankeenagan d an istirhat, untuk memulihkan
btenaga-tenaga yang digunakan wakktu
siang hari. Tidur abngun itu slih berganti
dala m keidupan mansuia. Seperti
sili bergantinya siang dan malam di a,lam semesta ini. Dengan keadaaan
yang silih bergantian
itu seperti tidur danbangun bagi
mansua. Dia akan mengatahui nkamy Allah serta kebaikan-Nya.
Apabila tidur dianggap sebagai
nikmat yang nyata, maka sesungguhnya Allah SWT telah menyediakan malam sebagai
waktu yang tepat untuk tidur. Tidur
adalah nikmat yang jelas seperti terbaca dalam dalam firman Tuhan:
قل ارايتم ان جعل الله عليكم النهار سرمدا غلى يوم القيامة من إله غير الله
يأتيكم بليل تسكنون فيه أفلا ربصرون
Artinya:
Katakanlah
: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadiakan untukmu siang itu terus
menerus sampai hari qiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya ? Maka apakah kamu tidak
memperhatikan”. 354)
Malam
itu tak ubahnya seperti layer yang menutupi makhluk-makhluk hidup termasuk
manusia. Lalu ia mengantarkan kepada ketenangan, kemudian tidur.
Sesungguhnya
malam itu merupakan kekuasaan yang memaksakan kehendaknya. Sebagaimana siang
yang juga merupakan kekuasaan yang memaksakan kehendaknya kepada semua makhluk
hidup. Yang terdahulu untuk tidyr, dan yang terakhir untuk bangun. Yang terdahulu
adlah mati kecil,karena dalam waktu tidur itu Allah memegang jiwa manusia
kemudian dilepaskannya di waktu dia bangun di siang hari, agar ia dapat
bekerja, dan disempurnakannya ajalnya yang telah ditentukan Nya.[17]Kemudian
ayat ini ditutup dengan :
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Sesungguhnya
di dalam apa yang telah ditentukan oleh Allah itu terkandung pelajaran dan
bukti bagi orang-orang yang mau mendengarkan nasehat-nasehatnya. Lalu mereka
mengamalkannya dan mereka memahami hujjah-hujjahnya yang ditunjukan kepada
mereka, yaitu bahwasanya yang menciptakan kesemuanya itu mampu untuk
menghidupkan kembali semua makhluk dan dan mengembalikan merka, hal ini amatlah
mudah bagi-Nya.
Selanjutnya
firman Allah surah Ar-rum : 24 – 25
وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا
وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (24) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ
تَقُومَ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ
الْأَرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (25)
(24)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepada kalian
kilat (untuk menimbulkakn) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan
dari langit, lalu meghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar0benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya.:”
(25)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi
dengan iradat-Nya, kemudian apabila Dia memanggil kalian sekali panggil dari
bumi, seketika itu (juga) kalian keluar (dari kubur).”[18]
Penjelasan
dalam ayat 24 ini menerangkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang
lain. Yaitu adanya kilat. Kilat adalah suatu fenomena (gejala) alam yang dapat
disaksikan oleh panca indera dan dapat pula diterangkan secara ilmiah. Kilat
timbul dari bunga api listrik yang terjadi dikala bersatunya listrik positif
yang berada dikelompok awan yang mengandung air dengan listrik negative yang
berada di bumi, sewaktu keduanya sedang berdekatan, umpamanya awan itu sedang
berada di puncak gununng. Dari persatuan kedua macam listrik itu timbulah
pengosongan udara yang mengakibatkan kilat, lalu diikuti oleh petir, kemudian
diikuti pula oleh turunnya hujan. Jadi penyebab terjadinya kilat itu, suatu yang jelas ialah ia
merupakan suatu fenomena (gejala) alam yang timbul dari aturan yang diciptakan
Tuhan untuk mengatur alam ini.
Al
Quran hanya meyebutkan hal itu sebagai untuk menghubungkan hati manusia dengan
alam dan penciptanya. Karena itu di sini dai menetapkan salah satu tanda adanya
Allah, yaitu dengan memperhatikan keadaan kilat yang menumbulkan takut dan
harapan. Kedua perasaan naluri itu
datang silih berganti pada jiwa manusia dalam menghadapi fenomena itu. Perasaan
takut disaat melihat kilat itu ialah karena kilat itu akan diikuti oleh petir, sedangkan pertir
ini kalau menyambar sesatu akan binasalah dia. Bila manusia disambarnya akan
mati terbakar manusia itu. Bila metal (logam) yang disambarnya akan cair dan
melebyhlah ia. Bila batu dan bangunan yang disambarnya, akan hancur dan
berderai-derailah dia. Atau ketakuatan yang samara-samar ketika melihat kilat
itu, dan perasaan yang ditimbulakan oleh kekuatan yang mengendalikan alam
semesta ini. Dan perasaan harapan pada harta benda dengan akan turunya hujan
yang bisa menemani kilat itu. Sesudah kata-kata takut dan harapan, ayat ini
dilanjutkan dengan “dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan
bumi dengan air itu seseduh matinya”.
Ungkapan
hidup mati itu jika dibandingkan dengan tanah adalah suatu ungkapan yang
menggambarkan bahwa tanah itu merupakan benda hidup, yang dapat hidup dan dapat
pula mati. Begitulah hakikat yang di gambarkan Al Quran. Alam ini adalah
makhluk hidup, yang tunduk dan patuh kepada tuhan, mengerjakan perintah-Nya
dengan bertasbih dan berinadat ke pada Nya. Allah itu. Mereka ikut beserta
makhluk-makhluk itu dalam suatu parade (pawai) besar menghadap Allah Tuhan
semesta ini.[19]
Kemudian
ayat ini ditutup dengan
(إن فى ذلك لايات لقوم يعقلون)
Sesungguhnya dalam hal-hal yang
telah disebutkan tadi benar-benar terdapat bukti-bukti yang pasti dan
dalil-dali yang jelas bagi adanya hari berbangkit dan adanya hari kiamat.
Karena sesungguhnya bimi yang tandus, tiada taman, dan pohon-pohonan padanya,
bila ia kedatangan air, maka ia akan menjadi gembur dan subur, serta dapat
menumbuhkan berbagai macam dan jenis tumbuha-tumbuhan yang nampak indah. Di
dalam hal tersebut benar-benar terkandung gambaran yang jelas dan dalil yang
terang menunjukan adanya kekuasaan Allah yang menghidupkannya. Bahwa Dia mampu
menghidupkan kembali makhluk semuanya sesudah mereka mati, yaitu disaat semua
manusia dibangunkan kembali untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam.[20]
ومن اياته أن تقوم السماء والأرض بأمره ثم إذا دعاكم دعوة
من الأرض إذا انتم تخرجون ومن اياته أن تقوم السماء والأرض بأمره
(Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan
perintah-Nya) dengan kehendak-Nya tampa tiang
penyangga -.
ثم إذا دعاكم دعوة من الأرض
(Kemudain apabiala Dia
memanggil kalin sekali panggilandari bumi) melalui
tiupan sangkakala malaiakt Israfil untuk membangunkan orang-oarang yang telah
mati dari kuburnya - إذا انتم تخرجون (seketika
itu juga kalian keluar) dari kubur, kalian keluar dari
dalam kubur melalui sekali seruan itu, merupakan tanda-tand kekuasaan Allah
swt.[21]
Penjelasan
Dan diantara hujjah-hujjah yang
menunjukan kekuasaan Nya, yang mampu membuktikan semua yang dikehendaki Nya
ialah tegaknya langit dan bumi tampa penyanggah, tetapi yang menyebabkan ia
tegak adalah ditegakan oleh Nya dan berkat pengaturan Nya. Bumi berputar dan
awan berjalan disekitarnya serta udara (oksigen) selalu mengikut peredarannya.
Bulan dan bintang, syyraah (yang beredar) semuanya beredar disekeliling
matahari pada garis edar masing-masing.[22]
Berdirinya langit dan bumi dengan
iradat Allah, artinya : “Beradanya keduanya tetap dalam keadaannya tetap dalam
penjagaan Allah dan peraturan0peraturan yang diadakan-Nya untuk mengatur keduanya.
Yang dimaksud dengan iradat Allah (bi amrigi) di sini ialah
kekuasaaanNya dan kesanggupanNya. Ini berarti bila seseorang berpendapat bahwa
alam semesta ini, baik langit maupun bumi telah ada sedemikian rupa menurut
tabiaatnya., tampa dipelihara oleh Allah, bagaiaman pula pendapat mereka
tentang aturan alam yang sangat harmonis itu, sehingga yang satu dengan yang
lainnya, tek pernah bertubrukan.[23]
Menurut Tafsir Ibnu
Katsir, Sayidina Umar bin al-Khatab memberikan tafsir ayat ini begini:
“Demi Tuhan, yang langit dan bumi
berdiri di atas perintahNya. Artinya bahwa dia berdiri dan tetap berlaku
menurut perintah Tuhan, diatur oleh Tuhan. Kemudian apabila hari kiamat datang,
digantilah bumi yang sekarang dengan macam bumi ini, demikian juga semua langit.
Lalu dikeluarkanlah orang-orang ytang telah mati itdari kuburannya dalam
keadaan hidup atas kehendak Allah jua dan atas panggilanNya.
Itulah tafsir ayat menurut Sayidana
Umar sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Maka dapatlah kita pahamkan
penggantian bumi dengan bentuk lain, demikian juga semua langit pada ayat 48,
dalam surat 14, surat Ibrahim:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ
وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (إبراهيم 48)
“Pada
hari akan diganti buki ini dengan bumi yang lain dan semua langit pun begitu,
dan semua mereka akan tampil menghadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Gagah
Perkasa.”[24]
Segala sesatunya berjalan seperti
itu, hingga masa berlakunya tatanan dunia ini habis, pada saat itu akan
kacaulah tatanan alam, lalu bumi ini diganti dengan bumi yang lain,
gunung-gunug akan hancur lebur. Dan pada saat itu kalian akan keluar dari kubur
kalian dengan segra, yaitu sewaktu penyeru (Malaikat Israfil) memanggil kalian
untuk hidup kembali. Seperti firman Allah SWT :
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ.ذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ
“Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu
kali tiupan saja, maka denagan serta merta mereka hidup kembali.” (An-Nazi’at79
: 13 -14).
Dan firman-Nya yang lain :
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ
جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
“Tidak adalah terikan itu selain
sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada kami.”
(Yasin, 36 : 53).[25]
Karena itu di pahami bahwa apabila
mereka dubangkitkan pada hari kiamrt mereka tercengang dan merasa heran mereka
berkata seperti yang dihikayatkan Al Quran :
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا
Artinya :
Aduh celakalah kami ! Siapakah yang membangkitkan kami
dari tempat tidur kami (kubur) ? 359).[26]
[1] Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurrahman bIn
Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6 (Dar al –Hilal Kairo: Pustaka Imam Asy-Syafie’ Muassabah,
2008), h. 363.
[3] Imam Jalaluddin al-Mahally. Imam Jalaludin As-Suyuthi,
Tafsir Jalalain, (Bandung: CV Sinar baru: tth), h. 1720.
[24]Hamka,
Tafsir Al-Azhar, (Jakarta, PT Pustaka Panjimas 1984) h. 73
[25]Ahmad
Musthfa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Semarang, Toha Pitra, 1992) H..73
makasih gan..
BalasHapusizin buat refrensi
Mantap, izin copy
BalasHapusbagus,,
BalasHapusizin coppy kk